Skip links

Waktu yang Tepat Lakukan Medical Check Up

[et_pb_section fb_built=”1″ theme_builder_area=”post_content” specialty=”on” _builder_version=”4.17.4″ _module_preset=”default” custom_padding=”4px|||||”][et_pb_column type=”3_4″ specialty_columns=”3″ theme_builder_area=”post_content”][et_pb_row_inner _builder_version=”4.17.4″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content”][et_pb_column_inner saved_specialty_column_type=”3_4″ _builder_version=”4.17.4″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content”][et_pb_text _builder_version=”4.17.4″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″]

Waktu yang Tepat Lakukan Medical Check Up – Tubuh yang sehat merupakan modal dasar yang dibutuhkan setiap orang. Dengan tubuh yang sehat, seseorang dapat belajar atau melakukan pekerjaan yang produktif. Selain menjaga asupan makanan dan olahraga, kesehatan bisa dijaga dengan menjalani pemeriksaan kesehatan.

Waktu yang Tepat Lakukan Medical Check Up

Medical check up merupakan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui status kesehatan tubuh. Sayangnya, keinginan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan masih rendah. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara teratur untuk mencegah masalah dan tidak mengobatinya setelahnya. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di sini!

Pentingnya Lakukan Pemeriksaan Kesehatan

Ada banyak alasan mengapa orang ragu untuk melakukannya mulai dari harga yang mahal, tidak ada waktu atau takut untuk mengetahui hasilnya. Padahal, lebih baik mendeteksi penyakit sejak dini, karena pengobatan bisa dilakukan secepat mungkin.

Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan kesehatan seseorang. Proses pemeriksaan kesehatan dilakukan melalui serangkaian wawancara dan pemeriksaan fisik. Ketika ditanya kapan waktu yang tepat untuk melakukannya, jawabannya adalah rutin.

Pemeriksaan kesehatan dapat mendeteksi berbagai masalah kesehatan yang belum menunjukkan gejala, seperti penyakit kardiovaskular, ginjal, hati, dan diabetes mellitus.

Semakin cepat pemeriksaan kesehatan dilakukan maka semakin baik kondisi kesehatan seseorang. Memang, hasil penelitian menentukan tindakan apa yang harus dilakukan untuk menerapkan gaya hidup sehat jika ditemukan beberapa gejala penyakit yang masih dapat ditindaklanjuti sebelum berkembang menjadi lebih serius.

Pemeriksaan fisik ini dianjurkan untuk dilakukan secara rutin sejak usia dini. Bagi mereka yang berusia 35, bahkan 40 tahun ke atas, pemeriksaan kesehatan wajib dilakukan. Jika seseorang memiliki riwayat penyakit atau kemungkinan memiliki penyakit yang diturunkan oleh orang tua, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kesehatan, harus dilakukan lebih sering.

Idealnya, kunjungan dilakukan setahun sekali untuk pemeriksaan kesehatan umum. Untuk pemeriksaan ke dokter kandungan dan dokter gigi, waktu yang dianjurkan juga setahun sekali. Untuk dokter mata khususnya, waktu yang disarankan adalah setiap dua tahun sekali, tergantung pada kondisi atau kondisi yang Anda alami.

American Psychiatric Association bahkan merekomendasikan kunjungan kesehatan mental setidaknya setahun sekali. Hal ini untuk memastikan bahwa keadaan psikologis tidak kacau.

Prosedur pelaksanaan pemeriksaan kesehatan

Ada fase-fase dalam pemeriksaan kesehatan, fase-fase tersebut antara lain:

  • Wawancara riwayat medis. Langkah pertama adalah menanyakan beberapa kondisi umum, penyakit, dan operasi yang telah dilakukan dan obat-obatan yang telah digunakan. Kemudian dokter beralih ke pertanyaan tentang gaya hidup, seperti kebiasaan merokok, diet, dan olahraga. Selain itu, dokter akan menanyakan riwayat keluarga dengan penyakit tertentu, seperti diabetes mellitus, serangan jantung, atau kanker.
  • Pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menentukan kesehatan secara keseluruhan. Beberapa pemeriksaan tersebut antara lain mengukur tekanan darah, detak jantung, denyut nadi, pemeriksaan pernapasan, kulit, perut, leher, kelenjar getah bening, dan refleks saraf. Melalui pemeriksaan fisik ini, dokter mengetahui gejala-gejala yang mungkin terjadi.
  • Pemeriksaan dukungan. Selain pemeriksaan fisik, dokter juga merujuk pemeriksaan darah dan urinalisis di laboratorium. Tes darah dan urin ini dimaksudkan untuk mendeteksi kemungkinan gangguan metabolisme, seperti diabetes mellitus atau penyakit ginjal. Studi treadmill sedang dilakukan untuk menentukan tingkat kebugaran dan kesehatan jantung.
  • Wawancara terakhir. Setelah menjalani semua tes tersebut, wawancara terakhir pun berakhir dimana dokter memberikan nasehat kesehatan atas hasil pemeriksaan tersebut.
[/et_pb_text][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][/et_pb_column][et_pb_column type=”1_4″ theme_builder_area=”post_content”][et_pb_sidebar area=”et_pb_widget_area_1″ _builder_version=”4.16″ custom_padding=”40px|20px|0px|20px|false|true” border_width_all=”2px” border_color_all=”#ec3055″ global_colors_info=”{}” global_module=”2016″ theme_builder_area=”post_content”][/et_pb_sidebar][/et_pb_column][/et_pb_section]
Explore
Drag