Skip links

Mengenal Lebih Jauh Strabismus ( Mata Juling )

[et_pb_section fb_built=”1″ specialty=”on” _builder_version=”4.18.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][et_pb_column type=”3_4″ specialty_columns=”3″ _builder_version=”4.16″ custom_padding=”|||” global_colors_info=”{}” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_row_inner _builder_version=”4.18.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][et_pb_column_inner saved_specialty_column_type=”3_4″ _builder_version=”4.18.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][et_pb_text _builder_version=”4.18.0″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” sticky_enabled=”0″]

Mengenal Lebih Jauh Strabismus (Mata Juling)

Pengertian strabismus

Strabismus atau mata juling adalah suatu kondisi dimana posisi kedua mata tidak sejajar dan bergerak ke arah yang berbeda, pada kondisi ini salah satu mata mengarah ke depan dan satu mata lainnya melihat kearah samping, atau kebawah dan keatas. Kondisi ini disebabkan tidak berfungsinya kontrol otot mata, 

Seiring berjalannya waktu, otot mata yang lebih lemah dan jarang digunakan dapat mengakibatkan fenomena “mata malas” atau disebut amblyopia, hal ini sangat berpotensi menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen. Pada kondisi strabismus dapat diatasi dengan penggunaan kacamata khusus ataupun prosedur operasi.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Strabismus paling banyak ditemukan pada anak-anak. Sekitar 1 sampai dengan 20 anak mengalami gejala strabismus. 

Sementara itu, tidak sedikit kasus strabismus terjadi pada orang dewasa, kondisi ini terjadi karena  adanya penyakit atau masalah kesehatan tertentu.

Jenis Strabismus (mata juling)

Strabismus terbagi ke dalam beberapa jenis. Klasifikasi ini dibagi berdasarkan ke arah mana mata melihat, antara lain:

  • Ke arah dalam (esotropia)
  • Ke arah luar (eksotropia)
  • Ke arah atas (hipertropia)
  • Ke arah bawah (hipotropia)

Selain arah pergerakan mata, jenis strabismus juga dibedakan berdasarkan frekuensi kejadiannya dan bagian mata mana yang terdampak.

Berikut adalah beberapa jenis strabismus yang umum ditemukan.

  1. 1. Accommodative esotropia

Tipe strabismus ini merupakan yang paling sering ditemukan, terutama pada anak-anak berusia 2 tahun atau lebih. Kondisi ini sangat sering terjadi pada pasien dengan kondisi hipermetropi atau rabun dekat. Pada kondisi ini salah satu mata melihat kedepan dan yang satu melihat kedalam, hal ini mengakibatkan mata tidak dapat focus.

Esotropia akomodatif dapat ditangani dengan penggunaan kacamata untuk pasien. 

  1. 2. Intermittent exotropia

Jenis ini terjadi karena kedua mata tidak dapat bergerak secara bersamaan. Salah satu mata akan fokus pada objek atau bergerak ke arah tertentu, sedangkan mata lainnya bergerak ke arah berbeda.

Eksotropia intermiten sangat sering terjadi pada orang dari setiap kelompok usia. Pada kondisi ini penanganan yang bisa dilakukan adalah pemakaian kacamata, latihan mata, atau operasi pada salah satu otot mata.

  1. Esotropia pada bayi

Jenis lain dari strabismus adalah infantile esotropia. Kondisi ini sering ditemukan pada bayi berusia di bawah 6 bulan. biasanya ditandai dengan kedua mata yang bergerak ke arah dalam mata.

Pergerakan mata ke arah dalam awalnya terjadi sesekali saja, tapi lama-lama akan berlangsung permanen.

 

[/et_pb_text][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][/et_pb_column][et_pb_column type=”1_4″ _builder_version=”4.16″ custom_padding=”|||” global_colors_info=”{}” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_sidebar area=”et_pb_widget_area_1″ _builder_version=”4.4.2″ custom_padding=”40px|20px|0px|20px|false|true” border_width_all=”2px” border_color_all=”#ec3055″ global_module=”2016″ global_colors_info=”{}”][/et_pb_sidebar][/et_pb_column][/et_pb_section]
Explore
Drag