Skip links

Kesalahan Dalam Mengobati Darah Tinggi

[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.22″ global_colors_info=”{}”][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.25″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat” global_colors_info=”{}”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” global_colors_info=”{}” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_text admin_label=”Text” _builder_version=”4.13.1″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” sticky_enabled=”0″]

Kesalahan Dalam Mengobati Darah Tinggi –  Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, itu semua orang sudah tahu. Yang banyak membuat orang jatuh adalah karena tidak sadar sudah melakukan sesuatu berlebihan. Dalam hal mengobati hipertensi juga demikian. Perlu diwaspadai agar tidak kebablasan jadi darah rendah.

Kesalahan Dalam Mengobati Darah Tinggi

Ketika mengalami hipertensi, dokter biasanya menyarankan pasien mengubah gaya hidup dan pola makan untuk menurunkan tekanan darah. Tak lupa dibekali obat dengan tujuan yang sama. Yang menjadi pertanyaan, bisakah obat tersebut lantas membikin tekanan darah yang tinggi menjadi anjlok kelewat rendah?

“Bisa, tetapi biasanya sih tidak langsung jadi darah rendah. Biasanya pasti merendahkan, tetapi tidak perlu takut karena akan baik-baik saja. Kalau malah jadi darah rendah bisa dikurangi saja dosisnya. Misalnya tadinya satu butir dikurangi jadi setengah saja,” papar prof Dr dr Budhi Setianto, Sp JP, FIHA kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (29/5/2013).

Prof Budhi yang merupakan dokter spesialis di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita ini menjelaskan, tekanan darah yang rendah tidak berakibat fatal. Berbeda dengan hipertensi yang bisa memicu berbagai jenis penyakit. Jadi pasien tidak perlu khawatir jika mengalami tekanan darah rendah.

Lebih lanjut lagi, prof Budhi menerangkan bahwa sebenarnya tekanan darah manusia setiap hari belum tentu stabil, bisa naik ataupun turun. Misalnya ketika bertemu pacar, pasti tekanan darahnya akan naik. Atau apabila melihat lawan jenis yang menarik, pasti tekanan darah akan meningkat.

“Tekanan darah itu kan bagaimana denyut jantung di dalam tubuh, jadi saya rasa tidak berisiko (kalau naik turun tekanan darahnya),” terang prof Budhi.

Hal senada dikemukakan dr Santoso Karo Karo SpJP MPH (K), mantan ketua Yayasan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Obat hipertensi memang bisa menurunkan tekanan darah, namun tidak langsung menurun drastis. Yang biasanya membuat tekanan darah anjlok adalah karena kurang cairan, misalnya ketika diare.

“Obat-obatan sekarang tidak langsung membuat tekanan darah turun, pelan-pelan biasanya. Ada 1 obat yang sudah tidak dianjurkan seperti nifedipine yang ditaruh dibawah lidah. Obat ini tidak dianjurkan karena hanya dalam hitungan menit, membuat tekanan darah tinggi turun sehingga orangnya biasanya jadi pusing,” kata dr Santoso.

[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.13.1″ _module_preset=”default” text_text_color=”#FFFFFF” text_font_size=”20px” link_text_color=”#FFFFFF” background_color=”#e04135″ custom_margin=”||0px||false|false” custom_padding=”10px||10px||true|false” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”post_content” sticky_enabled=”0″]

Baca Juga : Tanda-tanda Darah Rendah yang Bahaya

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a comment

Explore
Drag